SDN 6 Jepon, manfaatkan barang bekas untuk proyek p5

Foto: Gatot Aribowo

Yeti Wenasari, guru SDN 6 Jepon menunjukan hasil kreasi anak-anak didiknya dalam memanfaatkan barang bekas.

Rabu, 29 November 2023 16:35 WIB

BLORA (wartablora.com)—Banyak inovasi dan kreativitas bermunculan di sekolah-sekolah sejak kurikulum 2013 berganti dengan kurikulum merdeka. Salah satu terobosan dalam kurikulum terbaru dunia pendidikan anak-anak di Indonesia ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sering disingkat dengan P5. Di SDN 6 Jepon, Kecamatan Jepon, muridnya diajarkan untuk memanfaatkan sampah agar menjadi barang yang sedap dipandang. Sampah-sampah ini mulai dari botol plastik air mineral, tutup botol, lalu kertas-kertas yang terbuang dan tak terpakai, dibentuk untuk menjadi hiasan yang bisa di pajang di dinding kelas.

Yeti Wenasari, guru SDN 6 Jepon menyebutkan, barang-barang tak terpakai ini dikreasikan untuk menjadi hiasan dinding kelas. Antara lain dibuat gambar pohon besar yang ditempelkan di dinding belakang kelas.

"Salah satu hasil kreasi anak-anak adalah pohon besar yang dipajang di sana," katanya di sela-sela mengajarnya, seraya jari tulunjuknya menunjuk hiasan pohon besar.

Pemanfaatan barang-barang bekas ini sejalan dengan tema gaya hidup berkelanjutan yang ada dalam proyek p5 kurikulum merdeka. Apalagi, menurutnya, dengan memanfaatkan barang-barang bekas dan sampah menjadikan sekolah bersih dari sampah.

"Karena kita juga ikut dalam program sekolah adiwiyata yang akan digelar akhir tahun ini," imbuhnya.

Tak hanya membuat hiasan dinding, anak-anak juga memanfaatkan botol-botol bekas untuk dibuat ecobrick yang dipakai untuk pojok baca di dalam kelas.

"Kami juga meminta anak-anak untuk mengumpulkan botol-botol bekas. Nantinya dicat untuk dibuat taman di pelataran sekolah buat penilaian adiwiyata," ujarnya.

Proyek p5 di sekolahan tersebut dikatakan Yeti tak hanya fokus pada tema gaya hidup berkelanjutan.

"Kita juga adakan kegiatan memasak. Anak-anak membuat ayam goreng yang dikemas dalam boks jadi satu dengan nasinya. Kita ajarkan ke anak-anak agar punya bakat juga untuk berwirausaha," pungkasnya.