77 mahasiswa UGM KKN di Blora

Dua anak Blora, satunya ingin jadi PNS, lainnya bercita-cita lanjut S2 di luar negeri

Foto: Gatot Aribowo

Bupati Blora Arief Rohman saat diwawancarai wartawan, tampak di sampingnya agak ke belakang adalah Azhi Noor Budi Setyawan, mahasiswa UGM yang ikut dalam KKN PPM periode 2 tahun 2022 ini.

Senin, 27 Juni 2022 20:36 WIB

Sejumlah 77 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memulai Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Blora, Senin, 27 Juni 2022. Kuliah lapangan akan mengambil lokasi di 6 desa di 3 kecamatan sebagai kerja nyata mereka dalam pendampingan ke warga desa setempat selama 45 hari ke depan, berakhir 13 Agustus 2022. Dua dari 77 mahasiswa ini berasal dari Blora. Tidak saling mengenal sebelumnya, keduanya memiliki impian masa depan berbeda.

AZHI beranjak bangkit dari duduknya saat kelompoknya dapat giliran berfoto bersama dengan Bupati Blora Arif Rohman usai seremonial penerimaan mahasiswa KKN UGM di lantai 2 Kantor Bappeda Blora. Ia diminta merapat berdiri di sebelah kiri Bupati untuk berfoto. Topinya ia lepas. Dengan menyilangkan dua tangannya di depan, bermuka serius ia menatap kamera pemotret dari Prokopim Setda Blora. Nyaris tak terlihat senyum dalam jeprat-jepret kamera. Mungkin agak jadi serius saat diminta berfoto dekat orang nomor satu di Kabupaten Blora itu.

Azhi bersama 14 temannya sekelompok akan ditugasi KKN di Desa Kedungrejo, Kecamatan Tunjungan. Ada 15 mahasiswa yang akan belajar memberdayakan masyarakat di desa tersebut, sementara 15 lainnya ditempatkan di Desa Tunjungan, kecamatan yang sama.

Oleh UGM, KKN ini disebut dengan KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Merujuk laman profilnya yang bisa diklik di sini, KKN PPM yang telah 16 tahun dilakoni ini akan menggunakan basis riset dalam memberdayakan masyarakat sasaran. Di Kabupaten Blora, pada periode 2 KKN PPM UGM tahun 2022 ini, selain Desa Kedungrejo dan Desa Tunjungan di Kecamatan Tunjungan, desa-desa sasaran pendampingan lainnya adalah: Desa Kemiri dan Desa Bangsri di Kecamatan Jepon, dan terjauh di Desa Megeri dan Desa Ngeblak di Kecamatan Kradenan. Ada 22 mahasiswa yang akan diterjunkan di 2 desa di Kecamatan Kradenan tersebut. Sementara di Kecamatan Jepon akan disebar 25 mahasiswa di 2 desanya.

Sejumlah 77 mahasiwa yang diterjunkan ini berasal dari berbagai fakultas: biologi, ekonomi, geografi, hukum, ilmu sosial dan ilmu politik, ilmu budaya, kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, kedokteran hewan, matematika dan ilmu pengetahuan alam, pertanian, psikologi, teknik, dan teknologi pertanian. Azhi sendiri berasal dari fakultas sekolah vokasi UGM program studi D4 teknik sipil, jurusan yang punya peluang terbuka kerja jadi konsultan perencana di Blora. Tapi sayangnya kerja di swasta menjadi pilihan terakhirnya.

"Saya pengennya masuk di Dinas PUPR Kabupaten Blora," kata pemilik nama lengkap Azhi Noor Budi Setyawan ini saat ditanya apakah ingin pulang mencari kerja di Blora apa tidak.

Menjadi PNS menjadi cita-cita pertama Azhi bila nantinya lulus kuliah. Pilihan berikutnya bila gagal jadi PNS, Azhi inginnya kerja di BUMN. Meski bercita-cita tersebut, Azhi menginginkan magang di perusahaan konsultan proyek di Blora.

Berbeda dengan Azhi yang ingin kerja selepas kuliah, Inas Alimaturrahmah yang merupakan anak Blora lainnya yang ikut KKN PPM ini justru ingin menempuh pendidikan ke jenjang berikutnya. Gadis yang orang tuannya tinggal di Kelurahan Tegalgunung, Kecamatan Blora ini ingin lanjut S2 sastra di luar negeri.

"Inginnya Jepang, kalau tidak Inggris. Ambil fiksi," ujar mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM ini.

Ia pun mengaku telah mempersiapkan diri demi cita-citanya tersebut. Ia telah mempelajari sastra Inggris maupun Jepang, dan akan meningkatkan intensitas belajarnya bila mendekati tahun-tahun terakhir kuliah S1-nya.

Inas dalam KKN ini ditugaskan turut memberdayakan masyarakat di Desa Kemiri, Jepon. Ia akan didampingi Dr. Rini Rachmawati yang ikut berfoto bersama Bupati Blora Arif Rohman dan mahasiswa-mahasiswi yang akan dibimbingnya. Selain Dr. Rini, dua dosen pembimbing lapangan lainnya yang diterjunkan adalah Dr. Eka Setyabudi yang ditugaskan untuk Kecamatan Tunjungan, dan Dr. Rohman yang ditugaskan untuk Kecamatan Kradenan.