588 SD se-Blora ikuti ANBK

Foto: Gatot Aribowo

Suasana ANBK di SDN Kauman Blora.

Senin, 28 Oktober 2024 19:00 WIB

BLORA (wartablora.com)—Sejumlah 588 sekolah dasar, 570 di antaranya sekolah dasar negeri mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara serentak pada Senin, 28 Oktober 2024. Asesmen ini untuk mengukur kualitas anak didik secara literasi maupun numerasi. Nantinya kualitas satuan pendidikan sekolah dasar akan muncul dalam rapor pendidikan. Rapor ini akan dipakai sebagai acuan penyusunan anggaran perencanaan berbasis data. Selain itu, 20 persen dari jumlah sekolah yang mengalami kenaikan rapor pendidikan akan memperoleh tambahan dana bantuan operasional sekolah (BOS) afirmasi senilai Rp22,5 juta.

Di SDN Kauman, Kecamatan Blora, 28 anak kelas 5 mengikuti ANBK di kelas yang tersedia jaringan komputer. Sementara kelas lainnya pada hari pelaksanaan ANBK diliburkan atau belajar di rumah.

"Secara persiapan, karena tidak ada kisi-kisinya kami hanya rutin memberikan latihan soal numerasi dari buku-buku ANBK. Sebelumnya kami mengenalkan anak tentang penalaran dan mengasahnya kemampuan bernalar anak," kata Giartin, Kepala SDN Kauman.

Di sekolah dasar tersebut yang hanya ada satu kelas rombongan belajar sejumlah 28 anak, semuanya mengikuti ANBK. Kepala seksi Pembinaan Sekolah Dasar (SD) di Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Buana Adi Nugroho mengatakan, dalam ANBK ini yang diambil peserta untuk mengikuti asesmen dibatasi maksimal hanya 30 anak, ditambah 5 anak sebagai peserta cadangan. Sehingga bila ada sekolah dasar yang jumlah kelas limanya lebih dari 35 anak, sisanya tidak ikut sebagai peserta.

"Jadi ANBK ini jumlah pesertanya dibatasi 30 anak sebagai peserta, ditambah 5 anak sebagai peserta cadangan bila dari 30 anak sebelumnya ada yang berhalangan ikut ANBK. Jumlah ini merupakan sampling untuk mengukur kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Pengambilan sampel dilakukan oleh sistem atau kementerian langsung. Jadi tidak diajukan oleh sekolah," katanya saat ditemui di ruangannya usai mendampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Sunaryo meninjau pelaksanaan ANBK di SDN 1 Sarimulyo dan SDN 1 Ngawen.

Secara rinci Buana menyebutkan soal ANBK ini.

"Jadi ANBK digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan di sekolah, baik secara literasi maupun numerasi. Ukuran kualitas ini juga akan diambil dari survei lingkungan belajar dan keamanan sekolah. Lalu dari ANBK ini akan keluar hasil berupa rapor pendidikan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan intervensi. Misalkan bila literasinya dinilai kurang, ke depannya akan ada intervensi dari sekolah untuk meningkatkan literasi anak didik. Dari rapor pendidikan ini juga akan keluar kebijakan anggaran perencanaan berbasis data," papar Buana.

Secara umum pelaksanaan ANBK sekolah dasar di Kabupaten Blora lancar. Sempat dilaporkan ada pemadaman listrik di beberapa sekolah akibat adanya hujan dan angin kencang.

"Tapi sekolah telah menyediakan genset untuk antisipasi. Sebelumnya kami juga berkirim surat ke pihak-pihak terkait, seperti PLN, Telkom, dan DPUPR untuk mendukung kelancaran pelaksanaan ANBK. Sehingga semua sekolah lancar dalam menggelar ANBK di sekolahnya masing-masing," jelas Buana.

Tidak ada pemeringkatan dalam penilaian ini. Hanya saja untuk sekolah-sekolah dasar, baik swasta maupun negeri yang nilai rapor pendidikannya mengalami kenaikan dibanding rapor sebelumnya akan diberikan BOS Afirmasi sebesar Rp22,5 juta.

"Itu juga jumlah sekolahnya dibatasi 20 persen dari jumlah sekolah yang mengalami kenaikan rapor pendidikannya," pungkasnya.