Berkurang jumlah murid SMPN 2 Tunjungan, ini penyebabnya

Foto: Gatot Aribowo

Sudar, Kepala SMP 2 Tunjungan.

Kamis, 03 Oktober 2024 13:43 WIB

BLORA (wartablora.com)—Jumlah murid baru kelas 7 di SMP Negeri 2 Tunjungan mengalami penurunan drastis pada tahun ajaran 2024/2025. Jika dibandingkan kelas 8 dan kelas 9 yang jumlah muridnya mencapai 140-an anak, kelas 7 yang proses penerimaannya pada bulan Juli lalu berkurang 50-an anak. Pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) bulan Juli lalu, jumlah murid yang masuk hanya 93 anak. Ada beberapa penyebabnya, di antaranya sistem zonasi dan akreditasi yang mengakibatkan ada pengurangan bobot nilai untuk jalur prestasi anak yang lulus dan masuk ke jenjang SMA/SMK.

Ditemui di ruangannya pada Kamis, 3 Oktober 2024, Kepala SMPN 2 Tunjungan Sudar mengatakan, jarak yang cukup jauh anak-anak yang hendak melanjutkan ke SMA 1 Tunjungan maupun SMK 1 Blora membuat pihak sekolah lebih menggenjot prestasi anak-anak agar bisa mengambil jalur tersebut saat PPDB. Sialnya, dalam prestasi penilaian, bobot nilai lulusan SMP-nya menjadi berkurang 0,9 poin.

"Sekolah kami akreditasi B. Saat diperhitungkan masuk SMA atau SMK jalur prestasi, nilai anak tidak dihitung 100 persen tapi 90 persen. Jika sekolah dengan akreditasi A bobot nilai dikali 1 kali, sementara sekolah dengan akreditasi B bobot nilai dikali 0,9," katanya kepada wartaEdukasia wartablora.com.

Lantaran bobot hasil nilai anak diturunkan jadi 0,9 membuat pandangan orang tua murid ke SMP 2 Tunjungan menjadi negatif.

"Karena saking tidak tahunya orang tua kalau pembobotan nilai prestasi anak diturunkan jadi 0,9 membuat cap orang tua kepada sekolah ini negatif. Ada rasan-rasan orang tua murid kalau SMP 2 Tunjungan di-black list SMA 1 Tunjungan dan SMK 1 Blora. Karena baru-baru lalu banyak yang tidak diterima di sekolah tersebut," ujarnya.

Pengurangan bobot ini cukup mempengaruhi nilai anak. Saat anak mendapat nilai 8, misalnya, dalam pembobotan berkurang jadi 7,2 karena dikalikan 0,9.

Karena banyak yang tidak diterima di SMA 1 Tunjungan maupun SMK 1 Blora yang ada di Jln. Raya Blora-Purwodadi ini, membuat orang tua yang memiliki anak lulusan SD tidak jadi menyekolahkan anaknya di SMP 2 Tunjungan.

"Padahal yang dihitung bukan jarak sekolah SMP ke SMA, tapi jarak rumah ke sekolah SMA," imbuhnya.

Penyebab lainnya turunnya jumlah murid di SMP 2 Tunjungan adalah jumlah lulusan SD maupun MI yang berkurang. Selain itu munculnya sekolah-sekolah swasta yang tidak jauh dari SMP 2 Tunjungan juga menyebabkan turunnya jumlah murid.

"Jadi lulusan sekolah-sekolah SD maupun MI yang ada di sektor sekolahan sini turun. Ditambah banyaknya sekolah swasta bermunculan, seperti Permata Mulia, Umina, dan lain-lain," pungkasnya.