SSN di SMPN 1 Ngawen

Bikin orang tua senang

Foto: Gatot Aribowo

Gerbang SMPN 1 Ngawen.

Rabu, 13 November 2024 19:51 WIB

BLORA (wartablora.com)—Salah satu program andalan dari Bupati Blora Arief Rohman untuk anak-anak sekolah adalah program Sekolah Sisan Ngaji (SSN). Sisan adalah kosakata bahasa Jawa, yang dalam bahasa Indonesia berarti sekalian. Artinya sekolah sekalian ngaji. Program yang dicanangkan pada Maret 2024 mulai dilaksanakan semester pertama tahun ajaran baru 2024/2025, salah satunya termasuk di SMP Negeri 1 Ngawen, Blora.

"Kami banyak mendapat apresiasi dari orang tua-orang tua murid, bahwasannya mereka sangat senang dengan adanya program ini anak-anak mereka sedikit banyak mulai bisa mengaji," kata Agus Sriyono, guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Ngawen yang sekalihus menjadi koordinator guru SSN di sekolahan tersebut, Rabu, 13 November 2024.

Program ini mengajarkan anak-anak sekolah, mulai dari SD hingga SMP untuk bisa baca dan tulis Al-Quran.

"Ada 3 tingkatan atau level untuk anak-anak dalam program sekolah sisan ngaji ini. Antara lain iqra, juzama, dan Al-Quran. Iqra itu dasarannya, mengenal huruf-huruf hijaiyah," terang Agus.

Dengan jumlah murid lebih dari 900-an anak dan memiliki 8 rombongan belajar, SMPN 1 Ngawen dikatakan Agus memerlukan 8 orang tenaga guru pengajar sekolah sisan ngaji.

"Kami menjadwalkannya 3 hari dalam seminggu. Setiap harinya satu kelas, datang mengajar selama 2 jam pelajaran," ujar Agus.

Satu jam pelajaran untuk SMP lamanya 40 menit. Dengan 2 jam mata pelajaran, sekolah sisan ngaji untuk tiap kelas berlangsung selama 80 menit.

"Untuk hari Selasa, jadwalnya kelas 9. Kemudian hari Rabu jadwalnya kelas 8, dan Kamis jadwalnya kelas 7," imbuh Agus.

Jam pelajaran dalam sekolah sisan ngaji ini berlangsung pada jam pertama masuk kelas.

"Kita memulainya setelah literasi 15 menit, dilanjutkan sekolah sisan ngaji selama 2 jam pelajaran," ujarnya.

Mengurangi jam mata pelajaran yang lain, beban jam pelajaran anak akan ditambah 2 jam pelajaran pada hari Kamis.

"Jadi tiap hari Kamis ada tambahan jam pelajaran untuk menggantikan jam pelajaran yang diambil sekolah sisan ngaji. Pada hari Kamis ini anak-anak pulangnya agak terlambat, jam 14.30," kata Agus seraya menambahkan insentif Rp40 ribu per hari per gurunya diambilkan dari dana bantuan operasional sekolah.