Kreatifitas anak-anak SDN 1 Bangkle olah limbah plastik

Foto: Gatot Aribowo

Kerajinan tangan dari anak-anak SDN 1 Bangkle yang berbahan baku limbah plastik.

Kamis, 02 November 2023 19:29 WIB

BLORA (wartablora.com)—SDN 1 Bangkle di Kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora mengembangkan kreatifitas anak-anak didiknya untuk melakukan prakarya pengolahan limbah plastik. Berbagai barang kerajinan tangan, mulai dari tempat tisu, wadah bolpoin, gelas, dan berbagai macam kerajinan berbahan baku limbah plastik dihasilkan dari tangan-tangan mungil anak-anak SDN 1 Bangkle. Selain limbah plastik, hasil karya kerajinan anak-anak SDN 1 Bangkle ini juga memanfaatkan limbah kain.

Djeni Purnawati, Kepala SDN 1 Bangkle mengatakan, kreatifitas anak-anak didiknya ini muncul setelah sekolah dikenalkan kurikulum terbaru pengganti kurikulum 2013. Kurikulum terbaru yang bernama kurikulum merdeka ini di dalamnya terdapat pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, disingkat dengan P5. Dalam projek ini, anak-anak diberikan tema kewirausahaan.

"Fokus kami lebih ke pemanfaatan limbah. Karena memang limbah ini sampai saat ini, karyanya bisa kami pamerkan pada karnaval 17-an tingkat kabupaten," tuturnya saat ditemui di ruangannya.

Pemanfaatan limbah ini secara khusus memang menjadi perhatian yang serius dari SDN 1 Bangkle. Pasalnya, jumlah limbah atau sampah plastik dari jajanan anak-anak terbilang cukup banyak. Sehingga untuk menguranginya perlu dimanfaatkan atau didaur ulang.

Selain bisa dipamerkan di karnaval, hasil kerajinan tangan anak-anak SDN 1 Bangkle ini juga dimunculkan dalam gelar karya P5 sekolahan pada akhir tahun pelajaran.

"Di akhir semester kedua (tahun pelajaran), sekaligus sebagai pelepasan kelas 6, hasil karya kita pamerkan dalam gelar karya P5 SDN 1 Bangkle. Di acara ini, semua orang tua wali murid bisa hadir melihat hasil karya dari anak-anak mereka," ujarnya.

Dalam pameran gelar karya ini, anak-anak yang membuat kerajinan bisa memberikan label harga untuk diperdagangkan sewaktu pameran.

"Anak-anak atau orang tua bisa membeli. Murid yang satu bisa membeli hasil kerajinan murid yang lain," katanya.