Sabtu, 04 November 2023 15:52 WIB
BLORA (wartablora.com)—Banyak inovasi dan kreativitas bermunculan di sekolah-sekolah sejak kurikulum 2013 berganti dengan kurikulum merdeka. Salah satu terobosan dalam kurikulum terbaru dunia pendidikan anak-anak di Indonesia ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sering disingkat dengan P5. SMP 5 Blora yang seperti sekolah-sekolah yang lain sudah 2 tahun ini menjalankan kurikulum terbaru untuk murid-muridnya, memunculkan kreativitas anak untuk mau melestarikan mainan tradisional yang pamornya kalah dengan mainan teknologi.
Sukariyadi, Kepala SMP 5 Blora, munculnya inovasi untuk membuat materi proyek P5 datang dari guru.
"Sebetulnya berangkat dari keprihatinan guru-guru terhadap anak-anak sekarang yang lebih banyak bermain dengan game di handphone-nya, tidak banyak bergerak, duduk diam yang bergerak hanya tangan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya.
Permainan tradisional yang dimainkan anak-anak kelas 8 yang mengambil tema kearifan lokal tersebut antara lain permainan dakon, gobak sodor, bakiak, dan lain-lain.
"Bahkan untuk menambah keseruan, salah satu permainan kita lombakan, yakni lomba bakiak," ujarnya.
Dari lomba bakiak ini, guru-guru ingin menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan perjuangan dalam memenangkan lomba.
"Dalam P5 kurikulum merdeka ini, anak-anak memang diinginkan untuk menanam nilai-nilai dari kegiatan yang diadakan. Dalam permainan tradisional berupa lomba bakiak ini, nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong serta nilai-nilai perjuangan untuk memenangkan perlombaan hendak kita tanamkan ke anak-anak," sebutnya.
Dengan diberikan nilai-nilai ini untuk ditanamkan selepas dari sekolah, guru menginginkan kelak murid-muridnya bisa hidup di tengah-tengah masyarakat dengan membawa nilai-nilai tersebut.