Menyesuaikan MI, SDN 1 Jiken perbanyak materi agama

Foto: Gatot Aribowo

Suasana pembelajaran di SD 1 Jiken.

Senin, 30 Oktober 2023 22:52 WIB

BLORA (wartablora.com)—SD Negeri 1 Jiken memperbanyak materi keagamaan Islam untuk anak-anak didiknya dalam kegiatan belajar. Dengan memperbanyak materi keagamaan, pihak sekolah dapat merebut perhatian dari warga sekitar untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah dasar tersebut. Pasalnya, jika dibandingkan dengan sekolah MI (Madrasah Ibtidaiyah) yang bersebelahan, jumlah murid di sekolah ini terbilang lebih sedikit. Jumlah murid MI setidaknya 2 kali lipat lebih banyak dari jumlah murid di SDN 1 Jiken.

Samijan, Kepala SDN 1 Jiken mengatakan, kegiatan yang memperbanyak materi agama ini salah satunya anak-anak didik setiap hari diajak salat duha bersama pada pagi hari. Selain itu ada kegiatan keagamaan lain yang dilakukan setiap hari Jumat.

"Jadi setiap hari ada jam salat duha bersama untuk anak-anak. Lalu setiap Jumat pagi antara jam 7 sampai jam 8 ada asmaul husna, hadrah, dan selawatan. Kemudian pada Sabtu sore kami juga mengadakan kegiatan ekstra kurikuler hadrah bagi anak-anak yang ingin peminatan lebih jauh," terangnya saat ditemui di ruangannya, Sabtu, 28 Oktober 2023.

Saat ini jumlah murid SDN 1 Jiken berkisar antara 107 anak. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 115 anak. Jumlah ini jauh dari anak didik di MI sebelah yang jumlah muridnya lebih dari 300 anak.

"Meski demikian, kami juga mengadakan kegiatan pada hari Sabtu dengan tema anak-anak sehat dan bersih," ujarnya.

Penambahan materi keagamaan ini diakuinya baru berjalan 3 bulan.

"Ini memang inovasi kami selain penerapan kurikulum merdeka dengan p5-nya," imbuhnya.

P5 adalah singkatan dari projek penguatan profil pelajar Pancasila. Ini merupakan inovasi dari kurikulum merdeka, pengganti kurikulum 2013. Samijan sendiri menyebutkan jika implementasi p5 selain pembuatan makanan kearifan lokal, anak-anak didik juga diajarkan nilai-nilai kemanusiaan.

"Kita bikin kegiatan bantuan kemanusiaan terhadap guru yang mengalami musibah kebakaran," tambahnya.