Kamis, 16 November 2023 14:36 WIB
BLORA (wartablora.com)—Banyak inovasi dan kreativitas bermunculan di sekolah-sekolah sejak kurikulum 2013 berganti dengan kurikulum merdeka. Salah satu terobosan dalam kurikulum terbaru dunia pendidikan anak-anak di Indonesia ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sering disingkat dengan P5. Di SDN 1 Tamanrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, fokus P5 dalam dua tahun terakhir penggunaan kurikulum merdeka pada tema kebhinekaan dan kewirausahaan.
Kepala SDN 1 Tamanrejo Khoirul Mahmud mengatakan, pada tema kebhinekaan anak-anak didiknya lebih banyak minatnya di kesenian barongan. Selain itu, dalam tema ini anak-anak di SDN 1 Tamanrejo mulai dikenalkan dengan lingkungan sekitar sekolah.
"Ke depannya kami akan berkolaborasi dengan Polsek Tunjungan. Kemarin kita juga sudah berkolaborasi dengan Puskesmas Tunjungan. Tujuannya untuk mengenalkan kepada anak-anak profesi dan pekerjaan yang ada di tengah masyarakat," ujarnya.
Dengan kolaborasi di lingkungan sekitar, pihak sekolah berharap anak-anak didiknya dapat memberikan apresiasi kepada lingkungan masyarakat.
"Jadi kegiatan-kegiatan (di masyarakat) dapat dikenalkan, sehingga siswa sendiri dapat mengapresiasikan terkait dengan cita-cita mereka. Misalnya saat kita ajak kepolisian, mungkin kelak mereka akan bercita-cita menjadi polisi," jelasnya.
Sementara untuk tema kewirausahaan, anak-anak diajari untuk praktik tata boga dan origami.
"Kewirausahaannya kita menjual hasil dari praktik tata boga. Penjualannya baru lingkup sekolah dan wali murid. Hasil penjualan dimasukkan dalam kas kelas masing-masing," katanya.
Dalam praktik tata boga ini, untuk kelas-kelas rendah, yakni kelas 1 dan 2 membuat makanan agar-agar.
"Sementara untuk kelas tinggi, yakni kelas 4 dan 5 membuat roti," pungkasnya.