Kamis, 14 November 2024 15:33 WIB
BLORA (wartablora.com)—Sekolah Sisan Ngaji (SSN) yang menjadi program besutan Pemerintahan Blora di bawah Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati dilaksanakan paling awal oleh SMP Negeri 2 Blora. Bahkan di sekolah ini program tersebut telah dicanangkan sebelum peluncuran secara resmi di SD dan SMP negeri se-Kabupaten Blora pada 20 Maret 2024.
"Jadi SSN itu pertama kali dicanangkan oleh Bupati Blora di sekolah kami pada tanggal 8 Februari 2024. Baru kemudian pada tanggal 20 Maret 2024 diluncurkan secara resmi pada 20 Maret 2024 di pendapa rumah dinas Bupati Blora," kata Abdul Kholiq, guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Blora yang ditemui di sela-sela jam istirahat mengajar pada Kamis, 14 November 2024.
Program ini, kata Kholiq, merupakan pengembangan dari program baca tulis Arab yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2023.
"Jadi pada awalnya Pak Bupati membuat surat edaran agar sekolah-sekolah membuat program baca tulis Arab. Anak-anak agar dititipkan ke TPQ-TPQ atau madin-madin yang ada di sekitar sekolahan. Dari sekolah anak-anak dibekali daftar presensi kehadiran untuk dimintakan tanda tangan ke guru pengajar. Itu kita laksanakan selama setahun," jelas Kholiq.
Lalu, katanya melanjutkan, Pemerintahan Kabupaten Blora yang sempat melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Blitar di Jawa Timur meminta sekolah-sekolah untuk mengadakan studi banding ke Blitar.
"Kami mengadakan studi banding ke Blitar, dan dari sana kami lalu menyusun kurikulum pengajaran untuk program sekolah sisan ngaji yang di Blitar dinamakan sekolah sak-ngajine," terangnya.
SMPN 2 Blora lantas menjadi sekolah pertama yang dicanangkan oleh Bupati Blora Arief Rohman untuk menambah jam pelajaran anak-anak SMP selama 2 jam pelajaran atau 80 menit guna diberi pelajaran mengaji Al-Quran.
“Secara resmi program SSN tingkat kabupaten belum kita launching. Terimakasih SMPN 2 Blora sudah duluan untuk menyemangati yang lain. Nantinya bisa menjadi acuan atau role model. Nanti kita FGD kan,” kata Bupati Blora Arief Rohman kala itu, yang dikutip dari situs resmi berita-berita Pemkab Blora.
Kholiq menambahkan, di sekolahannya saat ini telah merekrut 10 guru pengajar yang diambil dari pondok-pondok pesantren yang ada di Kabupaten Blora.
"Akan ada tambahan lagi untuk tahfidz yang merupakan program baru," imbuhnya.