Minggu, 12 November 2023 09:51 WIB
BLORA (wartablora.com)—Banyak inovasi dan kreativitas bermunculan di sekolah-sekolah sejak kurikulum 2013 berganti dengan kurikulum merdeka. Salah satu terobosan dalam kurikulum terbaru dunia pendidikan anak-anak di Indonesia ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sering disingkat dengan P5. Di SDN 1 Tambaksari, Kecamatan Blora, anak-anak didiknya diajarkan gaya hidup berkelanjutan dengan lebih ramah terhadap lingkungan sekitar. Gaya hidup ini merupakan salah satu materi yang diajarkan P5 dalam kurikulum merdeka.
Agus Purwanto, guru SDN 1 Tambaksari mengatakan, gaya hidup berkelanjutan adalah tema yang menurutnya sangat penting diajarkan kepada anak-anak didiknya. Di dalamnya ada ajaran untuk memanfaatkan potensi lingkungan, termasuk sampah sebagai potensi yang bisa dimanfaatkan.
"Di sini kami menjadikan sampah botol air mineral untuk kita buat menjadi gapura pintu masuk sekolah," katanya.
Botol air mineral sebesar ukuran 1,5 liter dikumpulkan dari anak-anak didiknya. Jumlahnya mencapai ratusan, bahkan di atas 500 botol lebih.
"Yang kami beri tugas untuk mengumpulkan semua anak-anak, dari kelas 1 hingga kelas 6," sebutnya.
Botol-botol yang terkumpul dicat dalamnya. Ada yang warna merah, ada yang warna putih, ada yang warna hijau, ada yang warna coklat muda, dan ada yang dibiarkan polos dilepas label plastik luarnya. Tapi ada juga yang tidak dilepas label plastik luarnya.
"Yang kami beri tugas untuk mengerjakan gapuranya anak-anak kelas tinggi, yakni kelas 4, kelas 5, dan kelas 6. Tentunya dibantu bapak ibu guru," jelasnya.
Gapura ini dirangkai dari rangka besi berukuran 6 milimeter. Dibentuk gapura setinggi tak kurang dari 3 meter. Lalu botol-botol ini disusun di tengah rangka besi.
"Idenya dari rapat bapak ibu guru. Dalam rapat lalu diputuskan untuk membuat gapura tersebut sebagai materi P5," pungkasnya.