Minggu, 19 November 2023 22:11 WIB
BLORA (wartablora.com)—Banyak inovasi dan kreativitas bermunculan di sekolah-sekolah sejak kurikulum 2013 berganti dengan kurikulum merdeka. Salah satu terobosan dalam kurikulum terbaru dunia pendidikan anak-anak di Indonesia ini adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sering disingkat dengan P5. Di SDN Jejeruk, Kecamatan Blora, anak-anak dibimbing untuk memanfaatkan limbah stik es krim untuk dibuat berbagai macam kerajinan.
Suntari, guru penggerak di SDN Jejeruk menyebutkan, dari stik es krim ini tercipta berbagai macam produk kerajinan hasil karya anak-anak didiknya.
"Ini tempat pensil," katanya sambil menunjukkan benda berupa gubuk mini yang belakangnya diberi kotak agak besar yang bisa dipakai tempat untuk menaruh pensil.
Ada pula miniatur Tugu Monas yang dibuat dari potongan-potongan stik es krim.
"Ini dikerjakan per kelompok, ada yang jumlah anaknya 4 atau 5 anak," ujarnya.
Berbagai produk kerajinan tangan ini selain Tugu Monas dan gubuk tempat pensil. ada pula miniatur meja kursi, miniatur tempat ayunan, miniatur pos ronda, miniatur rumah yang dicat biru dan hijau, serta tempat buah-buahan. Produk-produk kerajinan ini dibuat kelas tinggi, yakni kelas 4, 5, dan 6.
"Yang membuat semua kelas, dari kelas 1 dan kelas 6. Kalau ada anak-anak yang kekurangan bahan, bisa dibantu oleh anak-anak lainnya. Untuk kelas-kelas rendah, seperti kelas 1 maupun kelas 2, kerajinan yang dibuat cukup sederhana, kita sesuaikan dengan tingkat kesulitannya. Tapi ada yang buat tempat tisu," ucapnya.
Pengerjaan kerajinan tangan dari stik es krim ini dilakukan saat jam-jam olahraga maupun jam-jam saat pelajaran kosong. Seringnya dikerjakan pada hari Sabtu, selama satu hingga dua jam dari pukul 10 pagi. Alat-alat disediakan sekolah.
Ide pemanfaatan ini muncul saat Suntari mengikuti program guru penggerak. Dari situ ia tercetus untuk memanfaatkan limbah stik es krim yang banyak ditemukan di lingkungan sekolahnya.
"Untuk ke depan masih tetap kita pertahankan program pemanfaatan limbah stik es krim ini. Namun demikian, dalam pengembangannya nanti akan kita buat program-program yang lain juga," pungkasnya.